DARUL ULUM AMESSANGENG

Lokasi : Jl. Amessangeng Baru No. 10 Tukamasea Kec. Bantimurung Kab. Maros Sul - Sel

Jumat, 01 Maret 2013

Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam

Dalam disiplin ilmu ushul al-fiqh nama Saifuddin al-Amidi sudah tak asing lagi. Sebab, ia adalah salah satu rujukan penting dalam kajian ilmu ushul al-fiqh di samping al-Juwaini, Abu al-Husain al-Mu’tazili, dan al-Ghazali. Keempat ulama tersebut kemudian didaku sebagai para pakar ushul al-fiqh yang mengikuti thariqah asy-syafi’iyyah atau al-mutakallimin. Maksudnya ialah pandangan mereka mengenai ushul al-fiqh adalah pandangan yang yang tidak didorong oleh fanatisme madzhab, tetapi semata-mata murni untuk mengembangkan ushul al-fiqh yang telah dirintis Imam Syafi’i sebagai bapaknya (al-mu`assis al-awwal) ilmu ushul al-fiqh...

Melihat Ibn Iyas via Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur

Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur Adalah Ibn Iyas sejarawan asal Mesir dan merupakan salah satu murid Jalaluddin as-Suyuthi. Nama lengkapnya ialah Abu al-Barakat Muhammad bin Ahmad bin Iyas, lahir di Kairo pada tahun 852 H / 1448 M dan meninggal pada tahun 930 H / 1524 M. Ia semasa dengan Ibn Taghri Baridi, penulis kitab an-Nujum az-Zahirah yang sangat terkenal itu. Di antara karyanya adalah kitab Bada’i az-Zuhur fi Waqa’i ad-Duhur, yaitu sebuah kitab yang berisi tentang pelbagai kejadian dan kisah para nabi terdahulu. Dalam pengantarnya, Ibn Iyas mengatakan: “…maka saya menulis tentang kejadian dan kisah hidup para nabi ini, dan memilih...

Page 1 of 212Next

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites